PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN 2010 SMP PL AMBARAWA

Syarat-syarat pendaftaran :
A.Syarat umum :
1.Foto copy rapor kelas 4 – kelas 6 semester ganjil yang diselenggarakan.
2.Foto copy akta kelahiran 1 lembar.
3.Pas foto hiotam putih 3x4 sebanyak 4 lembar dan 2x3 sebanyak 1 lembar.
4.Bersedia mengisi dan menanda tangani surat pernyataan.
5.Tamat SD/MI tahun pelajaran 2009/2010.
6.Foto copy tanda lulus/tamat dan daftar nilai ujian yang dilegalisasi.
7.Membayar administrasi siswa baru: uang pendaftaran, uang pangkal, uang seragam.
B.Syarat khusus :
1.Jalur prestasi. Jalur prestasi berdasarkan nilai rapor. Syaratnya: nilai rapor dari kelas 4 sampai dengan kelas 6 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, minimal 65. piagam penghargaan akan diperhitungkan. Bagi siswa-siswi yang mengikuti lomba MAPINDO di SMP Pangudi Luhur Ambarawa rangking 1 sampai 50, bila mendaftar sebagai calon siswa baru dipastikan akan diterima.
2.Jalur regular. Jalur regular berdasarkan peringkat nilai UASBN. Siswa harus mengumpulkan daftar nilai hasil UASBN asli belum ada, siswa mengumpulkan surat keterangan dari kepala sekolah.
C.Jadwal kegiatan PPDB :
1.PPDB Jalur prestasi
i.Pengambilan formulir : senin 1 Maret s/d Sabtu 13 Maret 2010.
ii.Pengumuman : Rabu, 17 Maret 2010 pukul 10.00 WIB.
iii.Wawancara : Jumat, 19 aret 2010 s/d 20 Maret 2010. Wawancara dimulai pukul 13.00 WIB.
2.Jalur Reguler.
Agenda kegiatan jalur regular menyusul dan menyesuaikan dengan agenda dari dinas pendidikan Kabupaten Semarang. Agenda kegiatan akan kami pasang di papan pengumuman.
D.Prosedur Pendaftaran :
1.Mengambil dan mengisi formulir pendaftaran.
2.Formulir dapat diambil sendiri oleh calon siswa atau secara kolektif dengan biaya Rp.17.00,00 / formulir.
3.Mengembalikan formulir yang sudah diisi dilampiri syarat-syarat yang telah ditentukan. Pengambilan formulir harus dilakukan oleh calon siswa sendiri.
4.Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami dengan nomor telepon (0298) 591328.

30 April 2009

Kegiatan Anak Asrama

Pada tanggal 27-29 April 2009, anak-anak asrama mengadakan kegiatan live in. Kegitan tersebut bertepatan dengan Ujian Akhir nasional bagi anak-anak kelas IX SMP. Tujuan anak asrama live in adalah anak belajar kehidupan di tempat-tempat mereka live in. Anak asrama yang live in adalah anak-anak asrama yang masih kelas VII dan VIII SMP, mereka berada di tiga tempat selama live in yaitu; Brongkol, Temanggung, dan Kulon Progo.
Di Brongkol anak asrama yang mengikuti berjumlah 12. Masing-masing anak tinggal di rumah-rumah penduduk setempat. Setiap keluarga mendapat bagian 2 anak untuk tinggal dalam tiap-tiap keluarga. Di temanggung, tepatnya di Pertapaan Santa Maria Rowo seneng. Disana ada 8 anak asrama yang tinggal. Kemudian 3 anak asrama tinggal di Kulong Progo yaitu di Panti Asuhan Santa Maria.
Nah untuk itu masing-masing anak asrama memiliki berbagai pengalaman yang menarik dan ada-hal-hal yang dapat mereka pelajari.
Silahkan simak dalam kisah-kisah di bawah ini:
1.“Saya live in di Panti Asuhan Santa Maria Boro Kulong Progo, kalibawang. Di tempat ini saya menemui banyak anak yang memiliki kekurangan dalam hal keluarga. Saat saya tiba, saya hanya bisa berfikir “kasihan”. Di sana saya mengenal banyak orang yang kehilangan orang tuanya. Di sana saya hanya bisa membantu membersihkan dan merapikan barang yang berantakan. Saya merasakan tantangan yang sengat besar, salah satunya adalah memandikan sapi dan memandikan babi walaupun dilarang agama (red:pelaku beragama Islam), tetap saya tetap mencoba untuk melakukannya agar saat live in saya bisa membantu pemilik dan anak-anak disana, meringankan bebannya agar saat saya di sana saya bisa menjadi berguna. Usaha saya saat melakukan tugas adalah dalam pikiran saya berteriak “Niat-Niat” sehingga saat mengerjakan tugas tersebut saya akan mengusahakannya dengan Niat. Dari pengalaman tesebut muncul dalam diri saya untuk mengubah diri saya menjadi lebih baik demi masa depan saya.” ( penulis dirahasiakan).
2.“Aku live in di desa Brongkol, tempat yang kutinggali untuk live in merupakan tempat sederhana, yang hanya terbuat dari kayu dan memiliki peternakan kelinci. Kesan pertamaku saat melihat rumah yang saya tempati adalah saya mengeluh, karena rumah yang saya tempati adalah rumah yang jelek, tetapi setelah aku pikir-pikir, ini adalah tantangan bagi saya dan saya sebagai anak asrama harus bisa melewati tantangan itu. Anggota di rumah tempat live in yang ku tinggali ada bapak, ibu dan anak-anaknya, mereka begitu perhatian kepada saya, di sana saya membantu untuk memberi makan kelinci. Sebenarnya saya ingin ke sawah, tetapi ibu bilang “tidak usah” karena bapak tinggal menunggu hasil panen. Tantangan yang saya rasakan adalah: bertempat tinggal di rumah yang sederhana, hidup menjadi susah, mencangkul sawah di siang hari, memakan makanan yang sederhana seperti; tempe, tahu, bakwan. Usahaku dalam menghadapi tantangan itu adalah melaksanakannya dengan senang hati. ( penulis dirahasiakan).
3.“saya live in sudah yang ke dua kali ini. Tempat saya live in kali ini yaitu bertempat di temanggung, tepatnya di Pertapaan Rowo seneng. Pada saat saya sampai di tempat tersebut saya hanya bisa berucap dalam hati “indah, tenang dan damai...sungguh bersih dan tertata rapi serta hening, sehingga terkesan damai dan tenteram. Di sana saya berkenalan dengan Pak Wi yang merupakan salah satu anggota penghuni Pertapaan Rowoseneng. Selama saya menjalani live in di tempat tersebut, saya bekerja mencangkul pupuk organik, beternak sapi perah, mencabuti/bercocok tanam-tanaman hias maupun tanaman penghasil rempah-rempah (kopi dll). Selama saya live in di tempat tersebut, banyak sekali hal yang dapat saya ketahui dan saya rasakan, bagaimana rasanya dan beratnya menjadi golongan menengah ke bawah. Dan itu membuat saya sadar...bahwa hidup itu penuh perjuangan dan penderitaan untuk mendapat kesejahteraan. ( penulis dirahasiakan).

Tidak ada komentar: